Selasa, 15 Maret 2016
Berprasangka baik dan tabayyun dalam menerima informasi..
Ditengah pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, salah satu persoalan yang dapat memunculkan masalah adalah terkait bagaimana menerima dan mengeluarkan informasi. Perkembangan teknologi informasi yang cepat membuat informasi menyebar dalam hitungan detik, dengan berbagai latar belakang dan tujuan dari pihak yang menyampaikannya. Oleh sebab itu, tugas kita adalah memastikan setiap informasi yang kita keluarkan atau informasi yang kita terima telah memenuhi kriteria "penyampaian-penerimaan".
Mengingat begitu esensinya sebuah informasi, maka hendaknya jangan sampai informasi tersebut salah, palsu, kurang akurat, tidak valid agar penerima informasi (publik) tidak salah dalam mengambil sikap dan keputusan.
Dari Abu Hurairah ra berkata : "Rasulullah SAW bersabda : Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat agar mengucapkan yang baik - baik atau diam". (HR. Bukhari)
Dari hadits tersebut diatas, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berbicara hal - hal yang baik saja. Dan jika tidak mampu mengucapkan hal - hal yang baik, maka Rasulullah mengajarkan kita agar diam saja, karena diam dalam konteks ini dianggap lebih baik baginya. Maksudnya, diam lebih baik daripada ucapan itu tidak bermanfaat apalagi mengandung fitnah.
Dalam menerima informasi, seseorang diharuskan untuk mencermati kebenaran informasi tersebut sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Baik menyebarkan berita maupun merespon berita tersebut baik respon positif maupun negatif.
Tabayyun penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Dengan melakukan tabayyun, maka seseorang akan berhati - hati dalam menerima dan menyampaikan informasi agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Selalu mencari informasi dengan hati - hati dan tidak tergesa - gesa mengambil keputusan, hanya karena emosi dan egoisme. Kebiasaan untuk melakukan cek dan ricek atau tabayyun akan membuat kita mengambil tindakan dan keputusan yang lebih adil. Selalu mengupayakan untuk ber-husnudzon (berprasangka baik) kepada saudara seiman dan melakukan tabayyun (cek dan ricek) kepada sumber terpercaya, khususnya kepada orang yang bersangkutan, jika kita mendapat ujian berupa berita yang belum jelas kebenarannya maupun berita yang tidak menyenangkan.
Semoga dengan berprasangka baik dan melakukan tabayyun terhadap informasi yang diterima, akan terjalin komunikasi yang semakin baik antar individu maupun dalam berorganisasi. Aamiin..
SPSI together to be the WINNER!!!
Langganan:
Postingan (Atom)